Jumat, 10 Februari 2012

Daiva Story #Part 4

"Silvi, Silvi! Aku punya berita terbaru tentang Justin lho." kataku berusaha untuk membuat Silvi penasaran.
"Berita apa Va? Kasih tau aku dong." rengek Silvi penaaran.
"Mm.. kasih tau gak ya? Mm.. Ta..di.. malem aku di sms sama Justiiiiinn lho." teriakku sampai anak-anak sekelas mendengar perkataanku. Seketika anak-anak di kelasku yang sama-sama ngefans sama Justin langsung buru-buru mengerumuni bangkuku.
"Masak sih Va? Yang bener?" tanya Silvi mewakili pertanyaan dari teman-temanku yang lain.
"Iyalah! Aku beneran. Noh.. Liat aja smsnya!" kataku meyakinkan mereka sambil mengeluarkan HP kesayanganku dari saku bajuku.
"Wiihh... kok bisa sih Va? aku minta nomer HP nya Justin donk!" Bujuk Silvi dan teman-temanku yang lain.
"No.. No.. No.. Enak aja? Gak segampang itu, friends. Sini balikin HP ku." jawabku sambil merebut HP ku dari tangan Silvi. Ya.. sepertinya satu sekolahanku jadi heboh gara-gara Justin sms ke nomerku. Sebagian percaya, sebagian lagi enggak. Tapi beruntungnya namaku jadi terkenal sesekolahan. Mulai dari anak kelas 7 sampai kelas 9 semuanya menyebut namaku. Daiva.
Stop! Jangan seneng dulu. Rupanya ada aja yang syirik sama aku. Salah satu genk di sekolahku. Namanya 'Clara CS' anggotanya ada 5 orang. Sebut saja kak Nayla, Kak Clara sebagai ketua, Kak Manda, Kak Ratri dan yang terakhir Kak Geisha. Anggota genk Clara emang cantik-cantik orangnya. Tapi, mereka bisa dibilang kurang pandai karena lebih mementingkan kecantikan mereka daripada pelajaran. Entah mengapa, mereka berlima sangat membenci saya.
"Tet.. Tet.." Bel tanda istirahat berbunyi. Aku keluar kelas bersama Amanda dan David teman dekatku. Tujuan pertamaku adalah ke kantin buat jajan. Hmm.. mau jajan apa ya? Nasi goreng ada? Soto ada? Mie ada? Apa ya? Nah pilihanku malah jatuh pada bakso. Salah satu makanan favoritku. Akupun segera memsan semangkuk bakso dan mencari tempat duduk untukku, Amanda dan David. Yummy.. pesananku datang. Wah, ternyata bakso ku dibawain sama Kak Clara. Ketua genk yang sangat membenciku. Dengan santainya aku bilang ke Kak Clara.
"Wiihh.. Thank you Kak Clara." kataku dengan penuh semangat menyambut kedatangan Kak Clara.
"Hahaha.. Guys, rupanya bocah kecil ini nantangin kita!" sindir Kak Clara sambil bertepuk tangan. Aku cuma diam karena aku lagi gak mood ribut sama orang.
"Wah, cemen nih anak! Daiva is looser." cemooh Kak Geisha padaku. Aku gak terima dikatain kayak gitu. Tanpa berpikir panjang, kupraktikkan sedikit jurus Taekwondo ku. Ciaattss... Kak Geisha jatuh tak berdaya. Mati aku!
"Kurangajar! Awas kamu! Liat aja ntar kita bales!" ancam Kak Ratri. Karena aku merasa aku benar, dengan entengnya aku membalas kata-kata Kak Ratri.
"So, Daiva gak takut."

2 komentar: