Rabu, 01 Februari 2012

Daiva Story #Part 1

                    
       Daiva Kalycya Sekar Anggara (panjang amat namanya?-,-) Yup! Meski panjang, tapi aku cukup dipanggil 'Daiva' (singkat, padat dan jelas). Kalau dilihat sekilas, aku emang kelihatan kalem. Tapi, kalau kalian udah kenal aku, aku itu bertolak belakang banget sama sifat yang namanya kalem. Sudah tujuh tahun lamanya aku tinggal di Jakarta. Banyak sekali perubahan yang terjadi setelah aku tinggal di kota Metropolitan ini. Yups! Pastinya aku jadi anak kota yang tingkahnya yaa seperti itulah. Kalian tahu kan? Kalau dilihat dari penampilan fisik, aku mempunyai kulit yang putih dan tinggiku sekitar 155cm dengan berat badan sekitar 40kg. Ideal sih ya? Tapi aku ini orangnya agak tomboy lho. Eiya.. Aku belum lama lulus SD dan Saat ini aku duduk di bangku kelas VII di sebuah sekolah ternama di Jakarta. Semua teman-temanku tau kalau aku sangat amat mengidolakan Justin Bieber. Kalian tau Justin kan? Ndeso banget kalau gak tau hehe. Justin si cowok ganteng, oke, bersuara emas dan dan dan perfect lah pokoknya. Aku begitu tergila-gila sama yang namanya Justin Bieber. Setiap saat aku enggak pernah bisa lepas dari segala informasi tentang Justin ini.
       "Daiva sayang? ayo tidur dulu. Ini suah malam. Besok kan kamu harus sekolah?" suara lembut Mama mengagetkanku. Aku yang sedang duduk manis di depan laptop apple milik Kak Kevin langsung buru-buru bangkit dan menjawab pertanyaan Mama.                                          
       "Iya Ma. Aku tidurnya nanti jam 11 aja!" teriakku dari dalam kamar. Rupanya Mama tidak menjawab pertanyaanku. Aku pikir Mama sudah tidur.
       "Daiva! Sini Laptop kakak! Kamu tidur aja sana!" Bentak Kak Kevin sambil masuk kedalam kamarku.
       "Kak? Nanti dulu ya? Nanggung nih. Daiva lagi berusaha ndapetin nomer HP nya Justin." rengekku pada Kak Kevin.
       "What? Justin? Emang udah gila ya ni adik kakak. It's impossible daiva." ledek kak Kevin.
       "Kak Kevin sayang, I believe I can do it." bantahku pada Kak Kevin.
       "Whatever. Tapi nanti jam 10 balikin laptop kakak ke kamar kakak ya? Don't forget, Va!" pesan Kak Kevin untukku.
       "Iya Kak." Kak Kevin pun pergi kekamarnya dan aku terus mencari nomor telepon Justin Bieber, tapi belum dapet juga. Eittss.. Setelah kurang lebih 3,5 jam mencari, akhirnya aku dapet juga!
       "Wow.. It's a magic." seketika aku berteriak keras sekali sampai membangunkan Mama dan Kak Kevin yang sudah tertidur pulas.
       "Daivaaaaaaaaaaa?" teriak Mama dan Kevin dari luar kamarku. Aku cuma diem dan senyum-senyum sendiri di depan laptop. Buru-buru kuambil HP Samsung Galaxy ku di atas meja belajar dan dengan cepat aku menyalin nomor telepon Justin Bieber ke kontakku dan dengan cepat nomor telepon Justin sudah tersimpan di kontak HPku. Busyeeet.. Senengnya minta ampun dah. Horeeeee....
       Keesokan harinya, aku bangun pagi-pagi sekali. Tujuannya cuma satu yaitu buat sms Justin Bieber. Ini smsku buat dia :
       - Halo Justin?What are you doing? I'm Daiva, your fans:) -
       Aku berharap dia segera membalas smsku. Tapi, sudah 1 jam aku menunggu, dia tak kunjung membalas smsku. Aku pun bersiap-siap pergi ke sekolah. Sesampainya disekolahan, teman-teman heran dengan sikapku yang daritadi senyum-senyum sendiri sambil natap layar HP Samsung Galaxy ku.
       "Hai Daiva? Are you OK?" sapa seorang temanku. Aku hanya diam sambil terus memandangi HP samsungku.
       Hingga aku pulang, aku masih dan akan terus menunggu balasan sms dari Justin. Sampai pukul 19.00 belum ada tanda-tanda balasan sms dari Justin. Dan tepatnya pukul 20.44 ada sms masuk di HPku. Ini smsnya :
       - Thanks Daiva. By Justin -

~bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar