Selasa, 14 Agustus 2012

Scomaga Part 2


Alhamdulillah yah, akhirnya tadi aku, dinda, nisa, salwa bisa menyelesaikan mading Scomaga separuh waktu. Soalnya ketentuannya waktunya dimulai dari jam 08.00 - 12.00 tapi kami bisa menyelesaikannya kurang lebih jam 10an. Ini semua tidak lepas dari kerja keras dan kerja sama kami dalam beberapa hari terakhir untuk menrencanakan pembuatan Mading Scomaga ini. Terimakasih buat teman-teman Grabber atas dukungannya, terimakasih untuk Bapak Ibu Guru & Mbak-mbak, Mas-mas KKN SMP N 1 Godean yang sudah menyelenggarakan lomba mading sehingga kami semua bisa berkreasi seperti di atas. Terimakasih juga untuk Mbak Damar tentor Neutron yang mau menjawab pertanyaan-pertanyaan kami seputar mading. Terimakasih semuanya :) Doain yaa siapa tahu madingnya menang? hihihi *ngarep.. tapi amin lah yaauuw :D



=)

Minggu, 12 Agustus 2012

SCOMAGA =)

Ini dia rancangan mading bertema kemerdekaan yang aku buat sama Radinda Aulia, Salwa Paramitha, dan Annisa Widhiastuti. Nama madingnya yaitu "SCOMAGA" (School Magazine Grabber). School Magazine : Majalah Dinding, Grabber : Nama Grup kelas kami, kelas 9B tercintaaa :)
Tapi itu belum jadi lhoh yaaa.. Bagus apa enggak? :D

Sabtu, 11 Agustus 2012

One Direction~One Thing

I've tried playing it cool
Tlah kucoba untuk tetap tenang
But when I'm looking at you
Namun saat kutatap dirimu
I can't ever be brave
Aku tak berani
'Cause you make my heart race
Karena kau membuat jantungku berdegup kencang

Shot me out of the sky
(Kau) lempar aku
You're my kryptonite
Bagiku kau bak kriptonit
You keep making me weak
Kau terus membuatku lemah
Yeah, frozen and can't breathe
Yeah, beku dan tak bisa bernafas

Somethings gotta give now
Semua ini harus diakhiri
'Cause I'm dying just to make you see
Karena tlah mati-matian aku berusaha memberitahumu
That I need you here with me now
Bahwa aku butuh dirimu di sini sekarang juga
'Cause you've got that
one thing
Karena kau miliki satu hal itu

So get out, get out, get out of my head
Maka keluarlah, keluar dari kepalaku
And fall into my arms instead
Dan jatuhlah ke dalam dekapanku
I don't, I don't, don't know what it is
Aku tak tahu apa ini
But I need that one thing
Namun aku butuh satu hal itu
And you've got that one thing
Dan kau miliki satu hal itu

Now I'm climbing the walls
Kini kupanjat dinding
But you don't notice at all
Namun sama sekali tak kau perhatikan
That I'm going out of my mind
Bahwa aku mulai gila
All day and all night
Tiap hari dan tiap malam

oh whoa, oh whoa, oh whoa
You've got that one thing
Kau miliki satu hal itu

So get out, get out, get out of my head
Maka keluarlah, keluar dari kepalaku
And fall into my arms instead
Dan jatuhlah ke dalam dekapanku

So Get out, get out, get out of my mind
Maka keluarlah, keluar dari pikiranku
And come on, come into my life
Dan datanglah, datanglah ke dalam hidupku
I don't, I don't, don't know what it is
Aku tak tahu apa ini
But
I need that one thing
Namun aku butuh satu hal itu
And you've got that
one thing
Dan kau miliki satu hal itu

10 Harapan di Bulan Agustust 2012 - April 2013 :)

1. Sukses UN 2013
2. Masuk 10 Besar UN 2013
3. Ketrima di SMA 3/1/2 Jogja
4. Membanggakan kedua orang tuaku
5. Berperilaku lebih baik lagi dari yang sebelumnya baik
6. Langgeng sama Rossi (my boyfriend)
7. Punya temen yang makin banyak
8. Diberi kesehatan & rezeki yang jauh lebih baik dari sebelumnya
9. Lebih rajin beribadah pada Allah SWT
10. Terhindar dari berbagai permasalahan yang bisa menganggu konsntrasi belajarku.

*AMIN, AMIN, AMIN, ALLAHUMA AMIN :)

Amira

Hari ini Mama mendapat telpon dari Paman. Paman bilang, Nenek sedang sakit dan menyuruh Mama pergi ke Semarang secepatnya. Akhirnya mendadak, Mama dan kak Tasya pergi ke Semarang untuk menjenguk Nenek yang sedang sakit. Sebenarnya aku ingin sekali ikut. Sayangnya, lusa aku masih ada ulangan matematika. Terpaksa, keinginan untuk ikut ke rumah Nenek aku pendam dalam-dalam. Beruntung, Amira sahabatku menawari aku untuk menginap dirumahnya selama Mama dan Kak Tasya di Semarang. Sontak, aku langsung mengiyakan tawaran Amira.
            Tak terasa, sudah 2 hari aku menginap di rumah Amira. Namun, malam ini ada yang berbeda dengan keluarga Amira. Saat makan malam, Tante Lusi Mama Amira, Kak Doni kakak Amira, dan Amira terlihat sangat sedih. Aku bingung. Setahuku, biasanya mereka selalu ceria. Bahkan seusai makan malam. Tante Lusi dan Kak Doni buru-buru masuk ke kamar mereka masing-masing.
            “Mir, ada apa dengan Mamamu dan Kak Doni? Apa mereka marah padaku?” tanyaku merasa bersalah.
            “Enggak, Va.” Jawab Amira singkat.
“Kalau enggak marah, terus apa, Mir?” tanyaku kebingungan.
“Gini Va, hari ini tepat satu tahunnya ayahku meninggal. Tentu saja keluargaku sedih.” Jawab Amira tertunduk sambil mengusap air mata di pipinya yang sejak tadi menetes.
            “Oh, gitu. Sudahlah Mir, jangan bersedih.” Ujarku sembari menepuk pundak kanannya. Tapi tiba-tiba saja Amira berlari ke kamarnya dan meninggalkan aku seorang diri di meja makan sembari terus menangis. Aku berusaha mengejar Amira, tapi Amira sudah terlanjur mengunci rapat pintu kamarnya.
            “Mir, buka pintunya! Kamu baik-baik aja kan, Mir?” tanyaku khawatir sembari terus mengetuk pintu kamarnya dan memanggil-manggil nama Amira. Namun tak ada sepatah kata pun yang terdengar dari dalam kamar. Yang terdengar hanya suara tangis kecil Amira dari dalam kamarnya. Suasana rumah Amira makin sunyi. Karena tak diijinkan masuk ke kamar Amira, aku pun tertidur pulas di meja makan.
            Saat tengah malam, aku terbangun dari tidurku. Aku mendengar derap suara langkah kaki seseorang yang kedengarannya sedang menangis. Aku rasa suara itu berasal dari ruang tamu. Perlahan tapi pasti, aku melangkahkan kakiku menuju ruang tamu. Kudapati sesosok bayangan hitam yang membuat bulu kudukku merinding dengan hebatnya. Karena takut, kunyalakan lampu di sudut tembok. Walaupun belum masih agak gelap, mataku terus memperhatikan bayangan itu.
            “Mir, itukah kamu? Sedang apa kamu disini?” tanyaku pelan sambil terus melangkah mendekati bayangan tadi.
            “Iya Va. Ini aku. Mendekatlah, aku sedang sedih.” Ucap Amira lirih.
            “Sedih karena ingat Ayahmu ya, Mir?” tanyaku menyelidik.
“Iya Va.” Kata Amira pelan.
“Jangan sedih lagi, Mir. Kalau kamu terus menangis seperti ini, disana ayahmu pasti juga akan sedih, Mir.” Ujarku berusaha menasehati Amira. Bukannya menjawab, Amira malah terdiam dan langsung memelukku.
            “Mir, kamu tidak apa-apa kan?” tanyaku cemas penuh harap. Beberapa saat setelah terdiam, Amira kembali berbicara.
            “Kamu benar Va. Harusnya aku tidak boleh menangis. Harusnya aku tabah dan mengikhlaskan kepergian ayahku.” Kata Amira sambil melepas pelukannya.
            “Iya Mir. Kamu harus tetap ceria seperti biasanya. Meskipun ayahmu telah tiada, tapi lihatlah Daiva sahabatmu masih disini menemanimu, Mir.” Ujarku berusaha menghibur Amira.
            “Makasih ya, Va. Kamu memang sahabat terbaikku.” Ucap Amira tersenyum.
            “Sama-sama, Mir. Sekarang kamu jangan nangis lagi ya? Aku tidak ingin air matamu menetes lagi.” Rayuku.
            “Iya Daiva.” Amira tersenyum. Sekarang, air mata Amira sudah tidak menetes lagi. Aku senang bisa menghibur sahabatku yang satu ini. Aku dan Amira pun tersenyum bahagia.
           

Jumat, 10 Agustus 2012

Selamat Datang Kembali !

Iu diatas ada aku, isna, linda sama dinda *hihi ngeksis
Eh udah hampir 5 bulan nih aku vakum dari blog Hihi maaf yaa:* tunggu cerita-ceritaku selanjutnyaa yaaaaaaa.. *salam sayang :* hihi cukup sekian :)

Laput Buat Buletin Angkasa *Negsago Tahun Ini :)

Oleh Nurfirda Herliana
Di zaman sekarang ini yang kate orang-orang Barat disebut era globalisasi, pasti kita (kita?Loe aja kalik gue enggak?hihihi) yaa aku, kamu, kita tentunya sering mendengar istilah ‘modernitas’. Apa itu modernitas? (kasih tau gak yaa? Hihi bingung ya? Kasian deh kamu, gak tau ‘Modernitas’) Yaudah, daripada bingung-bingung mikir arti ‘modernitas’ dan berhubung aku orangnya baik, tidak sombong, dermawan dan rajin menabung, hihi. Mending langsung aku kasih tau aja ya.
Modernitas diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju masyarakat yang modern. Biasanya modernitas banyak dilakukan oleh remaja seumuran kita nih yang masih belum mengerti akan dampak positif dan negatif dari modernitas.
            Bukan bermaksud menyindir nih ya, tapi memang kenyataannya remaja SMP mungkin juga termasuk kamu sudah mulai mengikuti gaya berpakaian ala-ala Barat yang menonjolkan keterbukaan di daerah-daerah tertentu yang  dibilang oleh beberapa orang sebagai “Trend Busana Masa Kini”. Padahal trend busana masa kini, yang sekarang sedang gencar-gencarnya diikuti oleh kalangan remaja SMP justru bertolak belakang dengan gaya berpakaian bangsa Indonesia yang cenderung tertutup.
            Mulai serius nih. Selain soal gaya berpakaian, sebagian besar teman-teman sebaya kita yang masih SMP, perlahan-lahan mulai berani mengikuti jejak orang-orang barat yang bebas bergaul dengan siapa saja tanpa memandang orang yang kita gauli itu muhrim kita atau bukan. Contohnya Pacaran. Hayo? Siapa yang udah punya pacar? Hati-hati yaa (upss lirik diri sendiri*hihi).
            Parahnya, modernitas yang saya bilang diatas, rupanya juga terjadi di SMP kita tercinta. Negsago (upps). Tapi untungnya, jika dibandingkan SMP-SMP lain, modernitas di sekolah kita mungkin masih dalam batas normal. Karena kita masih mematuhi berbagai peraturan tertulis maupun tidak tertulis di sekolah kita dan juga karena letak sekolah kita yang jauh dari kota (alias di ‘deso’).
            Huuh.. Sayang sekali ya, banyak remaja di luar sana yang salah paham dengan maksud dari modernitas. Padahal modern itu bukan berarti kita harus berpakaian terbuka dan berpacaran ala Barat yang tadi saya contohkan. (Catat nih ya!) Modern dalam kamus saya berarti pandai menyikapi bermacam-macam arus modernitas dan memilah mana modernitas yang baik yang sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia dan mana modernitas yang buruk yang bertolak belakang dengan kepribadian Bangsa Indonesia.
            Nah, agar kita tidak terjebak di arus modernitas, sebaiknya kita pikirkan terlebih dahulu dampak positif dan negatif dari modernitas. Yang positif diambil, yang negative dibuang. Di samping kita tidak terjebak di arus modernitas, kita juga bisa mewujudkan visi sekolah kita, yaitu Cerdas, Terampil, Berbudi Pekerti Luhur, Berwawasan Global, serta Cinta Bangsa dan Negara. Oke guys? Semoga bermanfaat! Salam sayang dari penulis *hihi