Oleh Nurfirda Herliana
Di
zaman sekarang ini yang kate orang-orang
Barat disebut era globalisasi, pasti kita (kita?Loe aja kalik gue
enggak?hihihi) yaa aku, kamu, kita tentunya sering mendengar istilah ‘modernitas’.
Apa itu modernitas? (kasih tau gak yaa? Hihi bingung ya? Kasian deh kamu, gak
tau ‘Modernitas’) Yaudah, daripada bingung-bingung mikir arti ‘modernitas’ dan
berhubung aku orangnya baik, tidak sombong, dermawan dan rajin menabung, hihi.
Mending langsung aku kasih tau aja ya.
Modernitas
diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang
bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju masyarakat
yang modern. Biasanya modernitas banyak dilakukan oleh remaja seumuran kita nih
yang masih belum mengerti akan dampak positif dan negatif dari modernitas.
Bukan bermaksud menyindir nih ya,
tapi memang kenyataannya remaja SMP mungkin juga termasuk kamu sudah mulai
mengikuti gaya berpakaian ala-ala Barat yang menonjolkan keterbukaan di
daerah-daerah tertentu yang dibilang
oleh beberapa orang sebagai “Trend Busana Masa Kini”. Padahal trend busana masa
kini, yang sekarang sedang gencar-gencarnya diikuti oleh kalangan remaja SMP
justru bertolak belakang dengan gaya berpakaian bangsa Indonesia yang cenderung
tertutup.
Mulai serius nih. Selain soal gaya
berpakaian, sebagian besar teman-teman sebaya kita yang masih SMP,
perlahan-lahan mulai berani mengikuti jejak orang-orang barat yang bebas
bergaul dengan siapa saja tanpa memandang orang yang kita gauli itu muhrim kita atau bukan. Contohnya
Pacaran. Hayo? Siapa yang udah punya pacar? Hati-hati yaa (upss lirik diri
sendiri*hihi).
Parahnya, modernitas yang saya
bilang diatas, rupanya juga terjadi di SMP kita tercinta. Negsago (upps). Tapi
untungnya, jika dibandingkan SMP-SMP lain, modernitas di sekolah kita mungkin
masih dalam batas normal. Karena kita masih mematuhi berbagai peraturan tertulis
maupun tidak tertulis di sekolah kita dan juga karena letak sekolah kita yang
jauh dari kota (alias di ‘deso’).
Huuh.. Sayang sekali ya, banyak
remaja di luar sana yang salah paham dengan maksud dari modernitas. Padahal
modern itu bukan berarti kita harus berpakaian terbuka dan berpacaran ala Barat
yang tadi saya contohkan. (Catat nih ya!) Modern dalam kamus saya berarti
pandai menyikapi bermacam-macam arus modernitas dan memilah mana modernitas
yang baik yang sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia dan mana modernitas
yang buruk yang bertolak belakang dengan kepribadian Bangsa Indonesia.
Nah, agar kita tidak terjebak di
arus modernitas, sebaiknya kita pikirkan terlebih dahulu dampak positif dan
negatif dari modernitas. Yang positif diambil, yang negative dibuang. Di
samping kita tidak terjebak di arus modernitas, kita juga bisa mewujudkan visi
sekolah kita, yaitu Cerdas, Terampil, Berbudi Pekerti Luhur, Berwawasan Global,
serta Cinta Bangsa dan Negara. Oke guys? Semoga bermanfaat! Salam sayang dari
penulis *hihi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar