Jumat, 10 Agustus 2012

Laput Buat Buletin Angkasa *Negsago Tahun Ini :)

Oleh Nurfirda Herliana
Di zaman sekarang ini yang kate orang-orang Barat disebut era globalisasi, pasti kita (kita?Loe aja kalik gue enggak?hihihi) yaa aku, kamu, kita tentunya sering mendengar istilah ‘modernitas’. Apa itu modernitas? (kasih tau gak yaa? Hihi bingung ya? Kasian deh kamu, gak tau ‘Modernitas’) Yaudah, daripada bingung-bingung mikir arti ‘modernitas’ dan berhubung aku orangnya baik, tidak sombong, dermawan dan rajin menabung, hihi. Mending langsung aku kasih tau aja ya.
Modernitas diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju masyarakat yang modern. Biasanya modernitas banyak dilakukan oleh remaja seumuran kita nih yang masih belum mengerti akan dampak positif dan negatif dari modernitas.
            Bukan bermaksud menyindir nih ya, tapi memang kenyataannya remaja SMP mungkin juga termasuk kamu sudah mulai mengikuti gaya berpakaian ala-ala Barat yang menonjolkan keterbukaan di daerah-daerah tertentu yang  dibilang oleh beberapa orang sebagai “Trend Busana Masa Kini”. Padahal trend busana masa kini, yang sekarang sedang gencar-gencarnya diikuti oleh kalangan remaja SMP justru bertolak belakang dengan gaya berpakaian bangsa Indonesia yang cenderung tertutup.
            Mulai serius nih. Selain soal gaya berpakaian, sebagian besar teman-teman sebaya kita yang masih SMP, perlahan-lahan mulai berani mengikuti jejak orang-orang barat yang bebas bergaul dengan siapa saja tanpa memandang orang yang kita gauli itu muhrim kita atau bukan. Contohnya Pacaran. Hayo? Siapa yang udah punya pacar? Hati-hati yaa (upss lirik diri sendiri*hihi).
            Parahnya, modernitas yang saya bilang diatas, rupanya juga terjadi di SMP kita tercinta. Negsago (upps). Tapi untungnya, jika dibandingkan SMP-SMP lain, modernitas di sekolah kita mungkin masih dalam batas normal. Karena kita masih mematuhi berbagai peraturan tertulis maupun tidak tertulis di sekolah kita dan juga karena letak sekolah kita yang jauh dari kota (alias di ‘deso’).
            Huuh.. Sayang sekali ya, banyak remaja di luar sana yang salah paham dengan maksud dari modernitas. Padahal modern itu bukan berarti kita harus berpakaian terbuka dan berpacaran ala Barat yang tadi saya contohkan. (Catat nih ya!) Modern dalam kamus saya berarti pandai menyikapi bermacam-macam arus modernitas dan memilah mana modernitas yang baik yang sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia dan mana modernitas yang buruk yang bertolak belakang dengan kepribadian Bangsa Indonesia.
            Nah, agar kita tidak terjebak di arus modernitas, sebaiknya kita pikirkan terlebih dahulu dampak positif dan negatif dari modernitas. Yang positif diambil, yang negative dibuang. Di samping kita tidak terjebak di arus modernitas, kita juga bisa mewujudkan visi sekolah kita, yaitu Cerdas, Terampil, Berbudi Pekerti Luhur, Berwawasan Global, serta Cinta Bangsa dan Negara. Oke guys? Semoga bermanfaat! Salam sayang dari penulis *hihi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar